Bangka Barat, SuaraBabelNews.com, —
PT Timah terus menjunjung tinggi komitmennya untuk meningkatkan perekonomian daerah dengan melibatkan kelompok masyarakat. Salah satu upayanya adalah dengan memberikan dukungan dan pendampingan usaha kepada Kelompok Tani Lele Sumber Rezeki di Desa Kapit, Kecamatan Parit Tiga, Kabupaten Bangka Barat.
Bantuan diserahkan langsung oleh Manajer Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan PT Timah, Fachriza kepada perwakilan Sumber Rezeki Group, Surya Andika didampingi Kepala Seksi Wilayah Bina Marga Bangka Utara, Dikron dan Kepala Seksi Pengawasan Ranjau Darat PT Timah, Wendi Isjana, pada Kamis (16 Januari 2025).
Berdiri sekitar tahun 2004, kelompok Sumber Rezeki menghadapi berbagai tantangan, antara lain kondisi kolam yang kurang optimal, sehingga menghambat upaya kelompok tersebut dalam mengembangkan usaha budidaya ikan lele.
Beberapa bagian kolam mengalami kebocoran, sehingga sulit menahan air yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan lele.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PT Timah memberikan bantuan usaha kepada kelompok Sumber Rezeki untuk renovasi kolam, serta pembelian pakan dan bibit ikan.
Menurut perwakilan kelompok, Surya Andika, bantuan tersebut rencananya akan digunakan untuk merenovasi kolam ikan sehingga usaha yang sebelumnya merugi bisa kembali berjalan dan perekonomian kelompok menjadi lebih baik.
“Kolam lama sudah tidak berfungsi lagi. Kami sangat bersyukur kelompok kami mendapat bantuan usaha dari PT Timah. Awalnya kami berencana membangun kolam baru, tetapi kami memutuskan merenovasi kolam yang sudah ada agar tidak membuang-buang sumber daya,” jelasnya.
Meski biaya yang dikeluarkan cukup besar, kelompok ini tetap optimis dan bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian anggotanya, dengan tekad untuk tetap melanjutkan usaha budidaya ikan lele.
“Setelah sempat terhenti karena kebocoran kolam, kami kini optimis bahwa upaya ini akan meningkatkan kesejahteraan kelompok kami. Kami sedang memperbaiki kebocoran di hampir seluruh sembilan kolam. Kami harus tetap bersemangat untuk membangun kembali apa yang telah kami mulai,” imbuh Surya.
Salah satu tantangan utama dalam menjalankan usaha budidaya ikan lele, menurut Surya, adalah tingginya biaya pakan sehingga menambah biaya operasional dan memerlukan perencanaan yang matang.
“Harga pakan ternak tinggi, sehingga biaya operasional menjadi signifikan. Hasil panen sering kali tidak menutupi investasi. Oleh karena itu, kami perlu menilai ulang dan merencanakan langkah selanjutnya agar usaha berjalan lebih efektif,” katanya.
Mewakili anggota kelompok lainnya, Surya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PT Timah atas bantuan usaha yang diberikan, sehingga mereka dapat terus melanjutkan usahanya menuju hasil ekonomi yang lebih baik bagi kelompok.
“Terima kasih, PT Timah. Semoga PT Timah kembali jaya seperti sedia kala. Semoga segala tantangan yang dihadapi PT Timah saat ini dapat segera teratasi sehingga perusahaan dapat terus berkembang dan semakin banyak membantu masyarakat,” katanya.
Bantuan ini sejalan dengan upaya PT Timah dalam memberdayakan masyarakat setempat, khususnya di sektor perikanan, yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan penghidupan masyarakat. (Humas PT Timah)