Barongsai Dan Tari Sambut Awali Pembukaan Festival Semarak Ekraf Kota Pangkalpinang Tahun 2025

  • Bagikan

Pangkalpinang, SuaraBabelNews.com,–

Festival Semarak Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kota Pangkalpinang tahun 2025 resmi dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Drs. Juhaini, Jum’at, 9 Mei 2025.

Pembukaan festival yang berlangsung di Alun-Alun Taman Merdeka ini diawali dengan seni Barongsai dan Tari Sambut yang dibawakan oleh siswa-siswi SMA Negeri 4 Kota Pangkalpinang.

Juhaini, yang mewakili Pj Walikota Pangkalpinang dalam sesi wawancara bersama awak media, mengatakan bahwa Festival Semarak Ekraf yang pertama ini diadakan atas ditetapkannya Pangkalpinang sebagai Kota Kreatif.

“Festival Semarak Ekraf ini merupakan yang pertama, bertujuan untuk pengembangan ekraf yang ada di Kota Pangkalpinang. Sebagaimana diketahui Pangkalpinang ditetapkan sebagai Kota Kreatif dengan sektor unggulan kuliner yakni Otak-otak. Inilah yang menjadi alasan diadakannya Festival Semarak Ekraf,” ujar Juhaini.

Dihadiri oleh sejumlah pejabat Forkopimda Kota Pangkalpinang dan Kemenparekraf RI, secara keseluruhan tujuan dari Festival ini adalah :
1. Memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi
2. Menciptakan iklim bisnis yang positif
3. Mengembangkan ekonomi berbasis sumberdaya yang terbarukan
4. Menciptakan inovasi dan kreatifitas produk unggulan kompetitif suatu wilayah
5. Membangun citra identitas bangsa
6. Memberikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat Kota Pangkalpinang.

Festival Semarak Ekraf Kota Pangkalpinang ini diikuti oleh 17 (Tujuh belas) sub sektor ekonomi kreatif yakni terdiri dari : Kuliner, Kriya, Fashion, Musik, Fotografi, Seni Rupa, Seni Pertunjukan, Penerbitan, Aplikasi Arsitektur, Disain Interior, Disain Produk, Pengembangan Permainan, Tv dan Radio, Disain Komunikasi Visual, Film Animasi, Video dan Periklanan.

Salah satu pemilik stand Kriya (Kerajinan tangan) yang juga owner Galeri Siska, Tri Siska Febriyanti, menyampaikan apresiasi dan antusiasnya atas penyelenggaraan Festival Semarak Ekraf ini.

“Festival ini menurut saya sangat mendukung pengembangan ekonomi kreatif. Ini merupakan salah satu upaya dari pemerintah memberikan sarana bagi pelaku ekraf untuk mempromosikan produknya secara gratis,” ujar Tri Siska, saat ditemui di stand ekraf miliknya.

Galeri Siska merupakan stand dengan produk unggulan kerajinan tangan (Kriya) yang mengutamakan motif dengan teknik dikupas. Teknik dikupas adalah teknik yang mengaplikasikan bahan ke berbagai media. Medianya bisa berupa anyaman, kain, botol, keramik atau kayu. Dan bahan yang diangkat adalah tisu bermotif.

Meski hanya berlangsung dua hari, tanggal 9 – 10 Mei 2025, namun para pelaku ekonomi kreatif berharap kegiatan seperti dapat diadakan secara berkala dengan dimasukkan kedalam agenda rutin pemerintah daerah.

  • Bagikan

Contact Redaksi

Exit mobile version