Pangkalpinang, SuaraBabelNews.com,-
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang, Nur Bambang Supri Handono beserta 02 orang petugas yang membidangi kehumasan dan keprotokoleran mengikuti kegeiatan pelatihan kehumasan dan keprotokoleran di Balai Pengayoman Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Bangka Belitung pada Selasa (10/10).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Babel, Harun Sulianto yang juga sekaligus membuka kegiatan pelatihan tersebut. Turut serta hadir pejabat struktural dan Kepala Unit Pelaksana Teknis lainnya di Lingkungan Kanwil Kemenkumham Babel.
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 40 orang peserta yang berasal dari Unit Pelaksana Teknis maupun Kantor Wilayah di Lingkungan Kanwil Kemenkumham Babel. Kegiatan yang dilaksanakan selama 1(satu) hari ini dibagi menjadi 2 (dua) sesi yaitu sesi pertama yang dimulai pada pukul 09.00 WIB yang membahas materi keprotokoleran dengan menghadirkan narasumber dari Biro Umum Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Sesi kedua dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB dengan membahas materi terkait kehumasan dengan mendatangkan Pranata Humas Madya, Rika Aprianti.
Pelatihan dibuka dengan penyampaian laporan Ketua Pelaksana oleh Kepala Bidang Pelayanan Tahanan, Kesehatan, Rehabilitasi dan Pengeololaan Barang Sitaan serta Keamanan, Ridha Ansari. Ridha menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kehumasan dan keprotokoleran khususnya di jajaran Kanwil Kemenkumham Babel agar siap menghadapi permasalahan yang ada. Pada kesempatan yang sama, Harun mengucapkan apresiasi terhadap pelaksanaan pelatihan kehumasan dan keprotokoleran di Lingkungan Kanwil Kemenkumham Babel. Menurutnya, kehumasan memiliki peran penting terhadap penanganan permasalahan yang ada.
Rika dalam pemaparan materinya menyampaikan bahwa keterlibatan kehumasan di setiap unit pelaksana teknis merupakan salah satu hal yang penting dalam penanganan komunikasi krisis.
“Rekan-rekan kehumasan nanti dapat membagi tingkat permasalahan menjadi beberapa tingkatan, mulai dari ringan, sedang, berat hingga luar biasa”,ungkap Rika.
Dirinya melanjutkan bahwa komunikasi dengan pihak rekanan media baik cetak maupun online juga merupakan hal yang penting mengingat media merupakan salah satu sarana penyampaian informasi.
Diakhir kegiatan pelatihan, para peserta diminta untuk dapat menyelesaikan permasalahan krisisi melalui simulasi penanganan komunikasi krisis dengan berbagai persoalan yang telah disiapkan.
Kontributor : Lapas Narkotika Pangkalpinang