BANGKA BARAT, SuaraBabelNews.com
Seluruh organisasi kesehatan (PPNI, IDI, IBI, PDGI, IAI) Bangka Barat, laksanakan aksi Tolak RUU (Rancangan Undang-Undang) Kesehatan. Selasa 09/05/2023
Dalam aksi ini ke 5 organisasi secara bersamaan menolak pembahasan terkait tentang RUU Kesehatan yang menurut mereka ini akan menjadi acaman hak untuk berdemokrasi, sehingga akan mengorbankan hak rakyat dan mengorbankan hak profesi kesehatan.
Kami dari lima unsur organisasi mengadakan aksi simpatik penolakan secara bersama terhadap RUU Kesehatan (Omnibus Law) dan aksi inipun bukan hanya di Kabupaten Bangka Barat saja tetapi Nasional. Dalam hal ini ada beberapa poin penting yang menjadi alasan kami untuk menolak RUU Kesehatan :
Poin Pertama : penyusunan RUU Omnibus Law Kesehatan cacat prosedur karena dilakukan secara tertutup, tanpa partisipasi masyarakat sipil dan organisasi profesi
Poin ke Dua : mengancam keselamatan rakyat dan hak rakyat atas pelayanan kesehatan yang bermutu dan dilayani oleh tenaga kesehatan yang memiliki etik dan moral yang tinggi
Poin ke Tiga : mengabaikan hak masyarakat atas fasilitas pelayanan kesehatan yang layak, bermutu dan manusiawi
Poin ke Empat : berpihak kepada investor dengan mengabaikan hak-hak masyarakat, hak-hak tenaga medis dan tenaga kesehatan akan perlindungan hukum dan keselamatan pasien
Poin ke Lima : mempermudah mendatangkan tenaga kesehatan asing berpotensi mengancam keselamatan pasien
Poin ke Enam : sarat kriminalisasi terhadap tenaga kesehatan dengan dimasukkan pidana penjara dan denda yang dinaikkan hingga 3 (tiga) kali lipat
Poin ke Tujuh : mengancam ketahanan bangsa serta mengkebiri peran organisasi profesi yang telah hadir untuk rakyat. Ujar Tri Hardani
Ketua DPD PPNI Bangka Barat ini pun berharap agar RUU Kesehatan Omnibus Law ini dikaji ulang.
Kami berharap agar RUU Kesehatan Omnibus Law dikaji lagi karena kami pun juga merupakan bagian dari pada masyarakat, tetap saja kami menginginkan yang terbaik untuk masyarakat. Tutup Tri Hardani
Kegiatan yang diikuti oleh puluhan tenaga kesehatan dari berbagai organisasi kesehatan ini pun berakhir damai, dengan harapan dari para peserta aksi agar Tata kelola kesehatan di Indonesia khususnya di Kabupaten Bangka Barat semakim Baik demi masyarakat.
(Red)