Suara Babel News, Toboali — Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Bangka Selatan, mencatat sebanyak 39 kasus demam berdarah dengue (DBD) hingga September 2021.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan, dr Agus Pranawa mengatakan tren kasus DBD meningkat di Kabupaten Bangka Selatan.
“Dari Januari sampai September 2021 tercatat 39 kasus DBD. Namun tidak ada kasus kematian,” kata Agus Pranawa, Rabu (27/10/2021) kepada Awak media.
Diakuinya, musim hujan adalah salah satu faktor risiko penyebab mewabahnya penyakit demam berdarah. Selama musim hujan umumnya kasus demam berdarah meningkat karena banyaknya genangan air.
Genangan air hujan atau bahkan sisa arus banjir adalah sarana paling ideal bagi nyamuk Aedes Aegypti untuk bertelur.
“Nyamuk akan lebih mudah dan cepat berkembang biak di lingkungan yang lembab. Begitu pula selama musim pancaroba. Di musim pancaroba, kadang suhu lingkungan terasa lebih lembab,” ucap Agus.
Untuk itu ia mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap wabah penyakit DBD ketika memasuki musim penghujan dan pancaroba.
Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Karena PHBS salah satu faktor utama, sehingga kita perlu meningkatkan daya tahan tubuh kuat diantaranya dengan perilaku hidup bersih dan sehat,” ucapnya.
Selain itu, dinas kesehatan juga menghimbau masyarakat menerapkan 3M guna memberantas DBD.
“Dengan rutin menguras bak mandi minimal seminggu sekali, menutup penampungan air, mengubur barang bekas yang dapat menampung air. Dan juga tidak menggantung baju di kamar,” imbaunya.
Ajakan ini di harapkan mampu memupuk kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik tetlebih disaat pemerintah dan semua elemen serta masyarakat dihadapkan dengan pandemi covid 19 yang masih terus berlangsung dan belum sepenuhnya teratasi.
Suara Babel News, Menyuarakan untuk masyarakat Babel dan sekitarnya.