banner banner

Pasca Penertiban, Masyarakat Berharap Adanya Kebijakan Penambangan Demi Hajat Hidup Orang Banyak

  • Bagikan

Mentok, SuaraBabelNews.com,-

Pasca ditertibkan oleh Aparat Penegak Hukum (APH), masyarakat buruh pekerja tambang timah ponton Apung di lokasi laut Tembelok dan Keranggan hanya bisa meratap nasib anak-anak dan keluarga di rumah, karena satu-satunya harapan untuk menghidupi kelurga dengan cara halal pun kini seolah sulit dan tertutup bagi mereka. Selasa 03/10/2023

Mereka mengharapkan bisa bekerja kembali agar roda ekonomi bisa terpenuhi.

Inilah kemampuan kami saat ini bang (Red-media), kami cuma punya tenaga, untuk bekerja menggunakan ijazah pun sudah tak mungkin lagi.

Kami Bekerja ini untuk menghidupi anak istri dan keluarga kami. Inilah pekerjaan halal yang kami mampu. Ujar SY

Dari pendalaman langsung team media dilokasi dan masyarakat sekitar dan dampak penambangan ini, ternyata tidak ditemukan adanya warga yang menolak aktivitas Tambang Timah di Tembelok dan Kranggan, bahkan Nelayan setempat menyetujui kegiatan penambangan tersebut walaupun gosif nya terkena dampaknya.

Riko, salah satu pekerja tambang warga asli Mentok Asin, yang hanya mengandalkan fisik atau tenaga dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, kepada media menyampaikan keluh kesahnya. Senin (02/10).

“Kami ini pak (Red-media) satu unit ponton itu ada 4-5 pekerja, dan saat ini sudah ratusan unit menggangur setelah diminta berhenti oleh pihak keamanan, bisa bayangkan nasib kami dengan teman-teman yang lain, belum lagi keluarga pokoknya asli setres,” keluh Riko.

“Saat aktivitas penambangan mulai beroprasi kami sangat senang dan bahagia bisa bekerja, apalagi sekarang ini ekonomi sudah sangat sulit, bisa bekerja di Laut Tembelok ini syukur Alhamdulillah, ada hasil lebih yang bisa diberikan kepada anak dan istri kami, disini tidak cari kaya semata-mata hanya menyambung hidup,” ucapnya.

Ketika disinggung mengenai harapannya, dirinya pun berharap agar ada kebijakan oleh para pemangku kebijakan apalgi ini menyangkut hajat hidup orang banyak.

“Kami juga bingung, masyarakat dan para penambang serta nelayan setempat tidak mempermasalahkan, bahkan merekapun ikut minikmati hasilnya dan sangat terbantu,” ujarnya.

“Tolonglah kami rakyat kecil, kepada pemerintah dan aparat penegak hukum carikan sulosi terbaik agar kami ini bisa kembali bekerja bekerja, minimal diberi kesempatan beroperasi ,” pintanya.

Disisi lain, team media pun melakukan konfirmasi ke Para Nelayan yang selama ini disebut sebagai pihak yang dirugikan adanya penambangan laut ini.

Rusdan (52) sebagai ketua Kelompok Nelayan mengatakan, bahwa pihaknya sebagai nelayan tidak mempermasalahkan adanya aktivitas tambang timah tersebut beroperasi.

“Sebelum mereka bekerja, sudah menyanggupi apa saja yang menyangkut kerusakan alat tangkap dan lainnya siap diganti.

Alhamdulillah kami yang melaut belum ada kejadian di Tembelok ini, intinya kami merasa terbantu karena sudah ada konpensasi dari para penambang yang kami terima,” ucapnya.

Dirinya pun berharap agar ada kebijakan khususnya dalam penambangan di Tembelok dan Keranggan ini

Saat ini hasil tangkap yang tidak menentu, dengan adanya konpensasi dari penambang benar-benar sangat membantu, apalagi nanti akan masuk musim ombak besar atau musim barat, tambang ini tidak akan selamanya ada dilokasi Tembelok dan sekitarnya, bila hasil tidak memadai ditambah cuaca yang tidak mendukung, para penambang akan pindah dengan sendirinya.

“Jadi kami mohon kepada aparat yang berwenang memberikan kelongaran ini,” pintanya.

Harapannya Kiranya pihak pemerintah maupun aparat keamanan tidak melarang mereka untuk mencari nafkah dengan cara menambang, karena sebentar lagi musim barat ombak besar masuk pada bulan 11 dan 12, kami ini nelayan kecil otomatis tidak berani melaut dengan sendirinya perahu naik kedarat.

“Dengan kehadiran penambangan ini kami sangat merasakan pula hasilnya itung itung ada tambahan hasil melaut,” pungkasnya.

 

Penulis: Rocky

Editor: Team MGN Babel

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *