Pangkalpinang, SuaraBabelNews.Com,-
Sisa masa jabatan Gubernur Provinsi Kep Bangka Belitung memasuki masa injury time, alias sudah di menit-menit akhir. Berdasarkan catatan redaksi hanya menyisakan waktu tiga bulan kedepan, Kamis 10/02/2022.
Hal ini merupakan keajegan yang sama-sama diketahui oleh khayalak umum, mengingat kursi Gubernur yang -saat ini- diduduki oleh Erzaldi Rosman Djohan memang secara aturan harus menjalani proses ulang melalui mekanisme Pilkada Serentak di tahun 2022 ini.
Namun demikian, tensi politik di seputaran pemilihan orang nomor satu di Babel ini mendadak meningkat drastis seusai berhembusnya rumor pergantian jabatan struktural Sekretaris Daerah Provinsi.
Awalnya, lontaran isu ini bertiup kencang dengan adanya informasi soal dilayangkannya surat dari Kantor Gubernur Babel ke Dirjen OTDA Kemendagri, Akmal Malik yang berisikan soal kewenangan Gubernur atau Kepala Daerah untuk merotasi, mengganti pejabat di lingkungan Pemprov.
Saat kemarin, pegiat LSM H.Susilo menyatakan bahwa surat tadi dalam poisisi sudah dijawab, dengan menafikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Yakni, harus ada izin tertulis dari Mendagri Tito Karnavian.
“Kalau suratnya Pak Gubernur infonya ditandatangani Wagub Abdul Fatah. IIsi suratnya ya itu tadi, Gubernur bertanya soal kewenangan Kepala Daerah untuk merotasi jajaran pejabat daerah, padahal kan UU tadi menyebut tidak boleh. Tapi justru dijawab oleh Dirjen OTDA Kemendagri Akmal Malik dibolehkan walau tanpa persetujuan tertulis dari Mendagri,” terang H.Susilo ketika dikonfirmasi oleh insan pers.
Dengan begitu, “bola panas” yang sudah bergulir di iklim perpolitikan Bumi Serumpun Sebalai bukan saja berpotensi menimbulkan kegaduhan. Terpenting adalah tersingkapnya aroma persaingan terbuka antara Gubernur dan Pejabatnya sendiri.
Bahkan pagi ini, redaksi menerima keterangan tertulis yang dikirimkan oleh tokoh Ormas lainnya, yang bereaksi setelah pengurus Ormas merasa terpanggil nuraninya setelah membaca informasi sebelumnya soal isu pergantian jabatan Sekda, yang ajaibnya dilakukan diujung sisa jabatan Gubernur.
“Kami berbicara sebagai Ketum Ormas Pemuda Bangka Belitung Bersatu (P3B), kami ini merupakan ormas putra daerah asli Bangka Belitung. Kami mengutuk keras atas informasi yang beredar, dan kami menilai hal ini sudah menganggu kinerja birokrasi pemerintah yg sekarang sudah tertib, berdedikasi dan profesional,” tegas Ketum Ormas P3B, Mustari dalam press rilis.
Mustari mengultimaum bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab -siapapun orangnya- agar semestinya menjalankan tugasnya dengan baik. Diharapkan tidak membuat kondusifitas Provinsi Bangka Belitung menjadi terganggu.
“Jika nantinya jelas siapa yang membuat kegaduhan ini saya sebagai Ketum Ormas Pemuda Bangka Belitung Bersatu akan secepatnya turun lapangan mengecek, mencari kebenaran kabar tersebut, kalau perlu mengcounter dengan aturan hukum yang berlaku di negara republik Indonesia yang kita cintai ini,” tulisnya.
Mustari meminta, agar pihak-pihak yang terancam dengan kinerja cemerlang milik Sekda Provinsi Babel, untuk fokus buktikan misi visinya seperti janji kampanye kemarin untuk memimpin Bangka Belitung. “Jangan sampai ada dugaan insiden tersebut adalah sebuah muslihat adu domba dan menghancurkan kredibilitas seorang yang bekerja dengan benar dengan cara-cara yang tidak bertanggung jawab. Dan saya ingatkan bahwa kami Ormas P3B tidak akan tinggal diam,” tegasnya dalam kalimat penutup rilis.
(RED)