Bangka Selatan, SuaraBabelNews.Com,-
Diduga ada bau busuk (red-aroma KKN) dalam pelaksanaan Lelang Pekerjaan Pembangunan Gedung Rawat Inap RSUD Basel, Selasa 23/05/2023
Hal ini setelah adanya Laporan dari salah satu Peserta lelang yang merasa di curangi oleh Pokja Pekerjaan.
Kami heran bang, baru kali ini ada Pokja Panitia pekerjaan yang diduga bermain sangat kotor.
Mereka diduga sengaja mengulur tahapan Pembuktian kualifikasi, penetapan dan Pengumuman pemenang lelang tanpa adanya alasan jelas, diduga karena adanya berkas yang belum bisa dilengkapi oleh Jagoan mereka. Ujar RA sambil menunjukkan Perubahan-perubahan di Situs LPSE.
Salah satu peserta lelang inipun melanjutkan
Begitupun saat Berjalannya pembuktian Kualifikasi Peserta lelang bg (Red-media)
Ceritanya kemaren itu. Pas kami datang untuk pembuktian kualifikasi, panitia tidak ada ditempat. Padahal mereka yg menjadwalkan jam 9 sampai jam 2 sore.
Yang terjadi panitia tidak ada ditempat dan kami harus menunggu Pokja Elfan karena kata bawahannya sedang dipanggil DPRD Basel.
Kami diperiksa berkas pukul 12:30. Itu pun mereka tidak menayakan berkas yang kami bawa, padahal kami sudah mempersiapkan berkas pembuktian.
Ada memang menayakan yang lain, tapi mereka getol menayakan hal yg memang dicari2 kesalahan agar pembuktian saat itu tidak berlanjut ke pembuktian lainnya & dianggap gugur.
Yang paling lucunya kami diperiksa dengan suara lantang dan intervensi agar peserta lain dapat mendengarkan percakapan pembuktian kami
Memang nuansanya cukup kental dengan rekayasanya. Setelah selesai yang perusahaan kami, Masuklah perusahaan lainnya, dan anehnya lagi ketika dengan peserta yang lain sikap mereka berubah drastis dan seolah sangat bersahabat bahkan terkesan tidak ada pembuktian apapun, padahal jika berpedoman KAK yang Pokja buat, diduga peserta lain ada yg tidak memiliki Serifikat Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Ujar AR
Salah satu peserta lelang ini pun menegaskan bahwa Perusahaannya berusaha memberikan penawaran terbaik, dengan kelengkapan dokumen dan perayaratan yang diminta untuk memenangkan tender.
Perusahaan berusaha memberikan penawaran terbaik dengan melengkapi semua dokumen yang disyaratkan oleh Panitia Pokja melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK) karena kami berharap ketika kami mengerjakan pekerjaan apapun, tidak ada masalah dari segi apapun termasuk dokumen penunjang.
Sejauh ini tawaran kami adalah yang terbaik buat negara, mungkin tidak menguntungkan bagi mereka yang diduga berkepentingan, tetapi penawaran kami ini menguntungkan negara. jika terealisasi maka negara bisa menghemat dan diuntungkan Rp.1.5 Miliar lebih ujar AR
Ketika disinggung Bagaimana perasanya setelah pelaksanaan Pembuktian Kualifikasi, salah satu Perwakilan Peserta ini pun mengatak
Jujur, ketika kami kalah dalam pelaksaan lelang, apabila itu dilaksanakan dengan jujur dan adil kami ikhlas dan terima dengan lapang dada, tetapi jika dengan penuh intrik seperti ini ada rasa sesal saja.
Kami sudah berusaha membangun iklim Pekerjaan dengan sistem manajemen yang rapih dan standart tetapi apa daya, banyak kepentingan didalamnya. Terangnya
Dan diujung penyampaiannya, Salah satu perwakilan peserta lelang inipun berharap, agar dari KPK maupun BPK bisa memandang hal-hal seperti ini.
Seperti di ketahui, rangking berdasarkan harga penawaran pekerjaan Pembangunan Gedung Rawat Inap RSUD Basel adalah sbb
1. PT. JUMINDO INDAH PERKASA, Rp. 17.532.581.095,30
2. PT. RAMADIKA MANDIRI, Rp. 19.286.607.420,00
3. PT. SANGKURIANG KARYA SEMESTA, Rp. 19.480.735.096,64
Saat dikonfirmasi kepada Pokja Pekerjaan Pembangunan Gedung Rawat Inap RSUD Basel Elfan Rulyadi saat adanya dugaan Keberpihakan kepada Salah satu peserta, Dirinya mengatakan Netral.
Kami juga Insya Allah netral Bang, makanya klarifikasi dilakukan supaya terbuka semua, tidak ada yg ditutup², kami juga tidak mungkin bilang dokumen tidak ada padahal ada. ujar Elfan
(Red)