BudayaPangkalpinangPemkot Pangkalpinang

Festival Budaya Melayu Pengkal Betamat Tingkat SD Kota Pangkalpinang, Subekty : Khataman Quran Identitas Budaya Melayu

89
×

Festival Budaya Melayu Pengkal Betamat Tingkat SD Kota Pangkalpinang, Subekty : Khataman Quran Identitas Budaya Melayu

Sebarkan artikel ini

Pangkalpinang, SuaraBabelNews.com, –

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang  menggelar kegiatan khataman Qur’an berjamaah bagi siswa sekolah dasar, yang dibalut dalam acara Festival Budaya Melayu  Pengkal Betamat tahun 2025, Kamis, 22 Mei 2025.

Pembukaan festival yang dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Pangkalpinang, Akhmad Subekty, mewakili Penjabat (Pj) Walikota ini berlangsung hikmat di Masjid Agung Kubah Timah.

Dalam sambutannya, Akhmad Subekty, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya kegiatan yang sarat dengan nilai budaya dan keagamaan ini. Ia menyebutkan bahwa kegiatan seperti “Pengkal Betamat” bukan hanya melestarikan budaya Melayu, tetapi juga memperkuat karakter generasi muda melalui pembelajaran Al-Qur’an.

“Khataman Al-Qur’an berjamaah ini bukan hanya sebagai simbol selesainya proses belajar membaca Al-Qur’an bagi anak-anak, namun juga menjadi bagian dari pelestarian budaya dan identitas masyarakat Melayu Pangkalpinang,” ujar Akhmad Subekty.

Ia juga berharap agar kegiatan semacam ini terus didukung oleh semua pihak, baik orang tua, guru, maupun pemerintah, agar nilai-nilai keislaman dan kebudayaan dapat terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat.
Festival “Pengkal Betamat” menjadi salah satu wujud nyata sinergi antara dunia pendidikan, lembaga keagamaan, dan pemerintah dalam menanamkan nilai-nilai keimanan, kebudayaan, dan cinta terhadap Al-Qur’an sejak dini.

Sementara itu, Erwandy, selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, dalam sesi wawancara bersama awak media, menyebutkan bahwa festival ini bertujuan menurunkan persentase buta aksara Qur’an.

“Kita harapkan dari program ini dapat menurunkan persentase buta aksara Qur’an. Sebetulnya ini program lama, dari jaman almarhum Bapak Zulkarnain Karim, Walikota terdahulu sudah sering diadakan kegiatan ini,” ujar Erwandy.

Festival yang diikuti 400 siswa dari 46 Sekolah Dasar (SD) se Kota Pangkalpinang ini dirangkai dengan berbagai macam kegiatan.

“Dalam Festival Budaya Melayu ini ada bermacam festival selain khataman Qur’an berjamaah ini seperti seni melukis, seni merangkai telur, dan lainnya,” lanjutnya.

Dalam distraksi digital yang luar biasa saat ini, Festival Budaya Melayu dapat menggerakkan kepedulian dan pengetahuan anak-anak terhadap budaya Melayu di daerahnya.