Pangkalpinang, SuaraBabelNews.com, –
Isu mengenai keretakan hubungan antara Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, belakangan ini semakin santer terdengar di kalangan publik dan pemerintah daerah.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani, dengan tegas membantah adanya konflik serius. Ia menyebut rumor tersebut sebagai konspirasi yang berlebihan. Hanya saja Gubernur mempertanyakan besarnya anggaran perjalanan dinas Wakil Gubernur selama menjabat.
Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Hidayat Arsani, saat konferensi pers di Rumah Dinas Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (12/7/2025).
“Sebenarnya, tidak ada konflik antara Wakil Gubernur dan Gubernur, serta pemerintah. Kita berharap, dengan pemerintahan Wakil Gubernur, tidak akan membawa unsur suku, ras, paham primordialisme, atau perpecahan, hanya saja mempertanyakan anggaran perjalanan dinas yang besar. Itu uang rakyat, tidak bisa seenaknya dihabiskan, apalagi dengan perjalanan dinas yang tidak diketahui” ujarnya.
Lebih lanjut, Gubernur menekankan pentingnya pemahaman terhadap struktur kepemimpinan dalam pemerintahan. Ia dengan tegas menyatakan bahwa posisi Gubernur adalah pimpinan tertinggi, tanpa adanya kesetaraan dengan Wakil Gubernur.
“Pengambilan keputusan berada pada tempat yang tertinggi. Kalau sesuai, kita ikuti. Kalau benar, kita pertahankan. Karena dalam peraturan, Gubernur adalah pimpinan tertinggi. Tidak ada kesetaraan antara Wakil Gubernur dan Gubernur,” tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Biro Umum Pemprov Bangka Belitung, Burhanuddin, menyampaikan bahwa anggaran perjalanan dinas Wakil Gubernur selama dua bulan terakhir sangat signifikan.
Ia menjelaskan bahwa pengaturan perjalanan dinas telah secara ketat menyesuaikan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, mengenai Efisiensi Anggaran.
“Perjalanan dinas ini sudah diatur. Berdasarkan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi, seluruh anggaran kami dipotong 50% setelah regulasi ditetapkan, meskipun anggaran awal kami sudah sangat kecil,” jelas Burhanuddin.
Sementara itu, ketika dimintai keterangan mengenai realisasi anggaran perjalanan dinas Wakil Gubernur dan Gubernur, Kepala Biro Umum Pemprov Babel, Burhanuddin, memberikan data terperinci. Untuk Wakil Gubernur beserta ajudan (ADC)-nya, sudah terealisasi anggaran sebesar Rp,217.241.372 selama dua bulan terakhir, terhitung sejak bukan Mei, termasuk nota Dinas yang belum di ACC Gubernur.
Sebagai perbandingan, Burhanuddin juga merinci realisasi anggaran perjalanan dinas Gubernur, baru sebesar Rp,167.300.779 dalam periode yang sama.
Perbandingan ini menunjukkan bahwa anggaran perjalanan dinas Wakil Gubernur lebih besar, meskipun baru menjabat selama tiga bulan.
Burhanuddin juga menjelaskan bahwa perbedaan tersebut dipengaruhi oleh regulasi yang berlaku, saat Pemprov Babel sedang mengembangkan efisiensi anggaran.
“Anggaran Wakil Gubernur bisa mencapai dua kali lipat sejak beliau menjabat. Sedangkan Pergub membatasi jumlah staf yang dapat dibawa Gubernur hanya tiga orang, sementara untuk Wakil Gubernur diperbolehkan membawa dua orang. Artinya, staf Wakil Gubernur lebih banyak dan frekuensi perjalanannya juga lebih tinggi,” tutup Burhanuddin. (**)