Pangkalpinang, SuaraBabelNews.com,-
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pangkalpinang lakukan penyuluhan dan skrining kesehatan jiwa bagi Warga Binaan, Selasa (14/5/2024).
Kegiatan ini Bertempat di Klinik Pratama Lapas Pangkalpinang, bertujuan mendeteksi risiko gangguan mental, seperti kecemasan, depresi, bipolar, gangguan makan, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Kepala Lapas Pangkalpinang, Badarudin, mengatakan kegiatan ini merupakan kerja sama antara Klinik Pratama Lapas Pangkalpinang dengan Puskesmas Gerunggang Pangkalpinang.
Ia menyampaikan skrining awal kesehatan mental secara berkala perlu dilakukan, apalagi bila ada risiko mengalami gangguan mental.
“Risiko ini tidak bisa dianggap remeh karena masalah kesehatan mental yang tidak terdeteksi bisa menyebabkan buruknya kualitas kesehatan, bahkan bisa bunuh diri,” terang Badarudin.
Ia menegaskan pihaknya terus memaksimalkan layanan kesehatan jiwa sesuai Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor: PAS-304.PK.01.07.01 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kesehatan Mental/Jiwa bagi Narapidana dan Tahanan di Lapas, Rutan, dan Rumah Sakit Pengayoman.
“Kesehatan jiwa bagi Warga Binaan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam program pembinaan yang telah kami berikan,” tambah Badarudin.
Sebelumnya, dokter Klinik Pratama Lapas Pangkalpinang, dr. Nanda Farrah Dina, membuka kegiatan tersebut. Ini merupakan upaya Klinik Pratama Lapas Pangkalpinang untuk memberikan pengetahuan bagi Warga Binaan tentang kesehatan jiwa dan sekaligus memberikan skrining dengan tes Self Reporting Questionnaire (SRQ) 20.
“SRQ 20 membantu dalam mendeteksi gangguan kesehatan mental dan memberikan informasi penting dalam penelitian pada gejala gangguan kognitif, cemas, depresi, somatik, dan penurunan energi,” jelas dr. Nanda.
Sementara itu, tim medis Puskesmas Gerunggang, dr. Mardyah Oktarini, menyebut kesehatan jiwa sangat penting bagi Warga Binaan. Namun, sering kali kita menyepelekan mental seseorang, apalagi Warga Binaan sering dikucilkan oleh masyarakat.
“Jika ada yang terindikasi gangguan jiwa, kami harap dapat segera dilakukan pemeriksaan dan diberikan terapi lanjutan,” pesan dr. Mardyah.
Dikatakannya, skrining kesehatan jiwa pada Warga Binaan penting dilakukan untuk mencegah munculnya kerusakan mental. Kesehatan mental bukan berarti sakit jiwa, tetapi jika kesehatan mental mulai terganggu bisa menyebabkan penyakit jiwa.
Menurutnya, ada beberapa ciri seseorang mengalami stres. Umumnya gugup jika diajak bicara, jantung berdebar, sakit kepala berlebihan kendati telah menkonsumsi obat. Selain itu, ciri yang lain gampang lelah, kurang minat, tidak bisa berfikir jernih, bahkan bisa berfikir untuk bunuh diri.
“Jika sudah berpikir seperti itu dan merasa tidak berharga terhadap diri sendiri, harus segera diwaspadai dan diatasi,” tegas dr. Mardyah.
Sumber: Lapas Pangkalpinang