Pangkalpinang, SuaraBabelNews.com, –
Dalam rangka memastikan kelancaran dan keselamatan transportasi selama periode mudik Lebaran tahun 2025, Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran 2025 yang diselenggarakan di Ruang Rapat Dinas Perhubungan Babel. Jumat (28/2/2025).
Rapat ini diikuti oleh seluruh stakeholder terkait di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dishub Kabupaten/Kota se- Babel, BPTD Kelas III Babel, Angkasa Pura, Pelindo, ASDP, PT. Timah, Jasa Raharja, Organda, operator transportasi dan pihak terkait lainnnya.
Kepala Dinas Perhubungan Babel, Asban Aris, dalam sambutannya menegaskan bahwa kesiapan moda transportasi darat, laut, dan udara menjadi prioritas utama untuk memastikan perjalanan yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan koordinasi antar instansi guna mengoptimalkan pelayanan angkutan Lebaran, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan keselamatan,” ujar Asban Aris.
Selain itu, Asban menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta operator transportasi untuk memberikan layanan terbaik bagi pemudik. Seluruh instansi yang terlibat diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan optimal guna mendukung kelancaran arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini.
Sebagai langkah tindak lanjut, Dinas Perhubungan Babel akan melakukan pemantauan langsung di berbagai titik strategis serta menyelenggarakan simulasi kesiapan transportasi menjelang puncak arus mudik.
”Dengan adanya koordinasi yang baik dan kesiapan yang matang, diharapkan penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025 dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat di Kepulauan Bangka Belitung,”pungkas Asban.
Dalam kesempatan tersebut, masing-masing pihak yang hadir juga menyampaikan masukan dan usulan terkait kesiapan angkutan Lebaran yang sudah direncanakan diantaranya kesiapan Posko Angkutan lebaran, pentingnya peningkatan pengawasan di titik rawan kecelakaan dan kemacetan di titik-titik yang padat pemudik.
Pentingnya kesiapan masing masing pihak dalam pelayanan penumpang yang menggunakan jasa transportasi darat, laut dan udara, dan menekankan perlunya sosialisasi kepada masyarakat tentang keselamatan dan kelancaran perjalanan bagi pemudik, serta peningkatan jumlah armada bus dan kapal laut untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. (*)