Pangkalpinang, Suara Babel News,-
Staf Khusus Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Bidang Transformasi Digital, Fajar BS Lase, melakukan kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pangkalpinang, Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Kunjungan ini bertujuan mengajak Petugas Lapas Pangkalpinang untuk meningkatkan budaya kerjasama dalam mewujudkan Reformasi Birokrasi melalui penerapan teknologi digital. Senin (8/7).
Selama kunjungan, Fajar BS Lase, didampingi oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Babel, Harun Sulianto, Kepala Divisi Pemasyarakatan, Kunrat Kasmiri, Kepala Divisi Administrasi, Dwi Harnanto, Kepala Divisi Keimigrasian, Doni Alfriansah dan Kepala Bagian Umum, N.A. Triandini Oscar.
Fajar BS Lase, mengatakan pentingnya membangun budaya kerjasama yang kuat. Dia juga menekankan bahwa sinergi dan kolaborasi antar petugas sangat penting untuk mencapai tujuan Reformasi Birokrasi yang efektif.
“Gunakan analogi karakter semut, yang memiliki kekuatan dalam kebersamaan, satu tujuan, dan satu frekuensi kerja untuk satu tujuan yaitu meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK),” tegas Fajar.
Ia juga memaparkan berbagai inisiatif dan program Reformasi Birokrasi yang dapat diterapkan di Lapas Pangkalpinang.
Program-program ini mencakup peningkatan transparansi, efisiensi proses administrasi, dan penguatan akuntabilitas. Fajar juga membahas bagaimana kerjasama tim dapat mendukung pelaksanaan semua program.
“Teman-teman harus pastikan semua pondasi di Lapas ini harus memiliki nilai positif, untuk merubah budaya harus satu frekuensi, tanamkan budaya baik, kerjasama yang baik untuk satu tujuan,” pesannya.
Sebelumnya, Kakanwil Kemenkumham Babel, Harun Sulianto, menyampaikan Lapas Pangkalpinang memiliki keunggulan dalam program kemandirian salah satunya yaitu Sarana Aslimilasi Edukasi (SAE) dalam bidang pertanian, yang menjadi inovasi dari Lapas Pangkalpinang.
“Saat ini program Kemandirian Lapas Pangkalpinang sudah berjalan dengan baik, di antaranya pembibitan durian, pembibitan kelapa sawit, dan peternakan ikan,” sebut Harun.
Senada, Kepala Lapas Pangkalpinang, Badarudin, mengatakan selain SAE, di Lapas Pangkalpinang juga memiliki banyak inovasi diantaranya Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Layanan Disabilitas, Dapur Higienis, Klinik Pratama, Halte Air Panas Warga Binaan, Terminal Sidik Jari Pembinaan (Tersaji), Perpustakaan Program Inklusi Sosial yang Mengayomi, dan Humanis (Pisang Manis), Program Kemandirian Pertukangan Kayu dan Peternakan Ayam dan Ikan, serta Kehumasan dan lainnya. Ini menjadi inovasi Lapas Pangkalpinang untuk meraih predikat WBK tahun 2024 dan semua merupakan bagian penting dari Reformasi Birokrasi yang dicanangkan oleh pemerintah.
“inovasi-inovasi ini sengaja dirancang untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan pelayanan kami kepada Warga Binaan dan Masyarakat,” pungkas Badarudin.
Sumber: Lapas Pangkalpinang