Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis di puncak Pekan Sehat HUT ke-49 PT Timah Tbk yang digelar di Pantai Nyiur Melambai, Desa Lalang, akhir Juli 2025 lalu.
Nursen mengaku terkejut sekaligus terharu saat mendapat kabar bahwa rumahnya akan diperbaiki. Rumah yang dibangun sejak 1948 itu kondisinya sudah rapuh dimakan usia, dengan atap bocor dan dinding papan yang lapuk.
“Saya tidak menyangka sama sekali. Semalam sampai tidak bisa tidur saking senangnya. Akhirnya rumah saya bisa diperbaiki, yang rusak akan diganti dengan yang baru,” ungkapnya dengan mata berbinar.
Rasa khawatir sering menyergap dirinya terutama disaat cuaca buruk saat musim hujan, ia khawatir tertimpa atap rumah karena kayu dan dindingnya sudah lapuk dimakan usia
Bagi Nursen, bantuan ini sangat berarti. Sejak pandemi Covid-19, ia tak lagi memiliki pekerjaan dan kondisi ekonominya kian sulit. Keinginan untuk merenovasi rumah sudah lama tertunda, namun keterbatasan biaya membuat impian itu sekadar harapan.
“Kondisi rumah memang harus segera direhab. Dinding papan sudah lapuk, atap rusak, dan kayu penyangga pun mulai keropos. Kalau dibiarkan, bisa saja roboh saat cuaca buruk. Saya bersyukur sekali bantuan ini datang di waktu yang tepat,” katanya.
Bantuan dari PT Timah ini akan digunakan untuk memperbaiki dinding, mengganti kusen, melakukan pengecatan, dan membenahi bagian rumah yang rusak berat.
Dirinya bersyukur, di HUT ke 49 PT Timah mendapat bantuan dana yang diusulkan rumah, sesuatu yang tidak diduga. Ia pun bisa bernapas lega karena tak khawatir lagi rumahnya akan roboh.
“Alhamdulillah, terima kasih PT Timah yang telah membantu kami masyarakat kecil. Semoga PT Timah terus jaya dan dapat membantu lebih banyak orang yang membutuhkan,” ucapnya penuh harap.
Program bantuan diusulkan rumah ini menjadi bukti nyata komitmen PT Timah Tbk dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah operasionalnya. Melalui langkah ini, perusahaan tidak hanya berkontribusi pada pembangunan ekonomi, tetapi juga memastikan warga memiliki hunian yang aman, sehat, dan layak huni. (*)
